I.
MANUSIA
DAN KEADILAN
A.
Pengertian
Keadilan
1.
Definisi
Keadilan
Menurut Aristoteles adalah kelayakan
dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara ke
dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem
itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai
kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus
memperoleh benda atau hasil yang sama. kalau tidak sama, maka masing-masing
orang akan menerima bagian yang tidak sama
2.
Contoh
Keadilan
Seseorang menjual sayuran kepada kita,
setelah tawar menawar disepakati satu harga nak untuk itu sipembeli memberikan
sejumlah uang sesuai kesepakatan dan sebaliknya si penjual menyerahkan sejumlah
sayuran yang telah disepakati pula.hal demikian merupakan contoh keadilan yang
ada bagi keduanya karena mereka sama-sama merasa tidak dirugikan; lain halnya
kalau ada pihak yang curang pasti ada ketidak-adilan yang tidak disadari oleh
yang dicurangi walau sebenarnya Allah Swt selalu mencatatnya
B.
Keadilan
Sosial
1.
Menjelaskan
1 Sila Dalam Pancasila Yang Ada Hubungannya Dengan Keadaan Sosial
Adil mempunyai bobot yang lebih berat
dibandingkan dengan makmur dan sentosa. Rakyat bisa tahan dengan ketidak makmuran,
akan tetapi rakyat tidak akan tahan dengan ketidak adilan. Apabila keadilan
sudah ditegakkan, maka kemakmuran hanya masalah waktu, dan
sentosa/kesejahteraan pasti akan menyusul. Akan tetapi jika kemakmuran yang
didahulukan, maka keadilan belum tentu akan tercapai, bahkan bisa menjadi
semakin jauh. Kemakmuran tanpa keadilan adalah kemakmuran semu, yang pada
akhirnya akan menjadi suatu keruntuhan.
2.
5
Wujud Keadilan Sosial Dalam Perbuatan Dan Sikap
o
Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
o
Sikap adil terhadap sesama, menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
o
Sikap suka memberikan pertolongan kepada
orang yang memerlukan.
o
Sikap suka bekerja keras.
o
Sikap menghargai hasil karya orang lain
yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
3.
8
Jalur Pemerataan Yang Merupakan Asas Keadilan
o
Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok
rakyat banyak khususnya pangan, sandang dan perumahan.
o
Pemerataan memperoleh pendidikan dan
pelayanan kesehatan.
o
Pemerataan pembagian pendapatan.
o
Pemerataan kesempatan kerja.
o
Pemerataan kesempatan berusaha.
o
Pemerataan kesempatan berpartisipasi
dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
o
Pemerataan penyebaran pembangunan di
seluruh wilayah tanah air.
o
Pemerataan kesempatan memperoleh
keadilan.
4.
Macam
– Macam Keadilan
Ø Keadilan
Legal atau Keadilan Moral
Ø Keadilan
Distributif
Ø Keadilan
Komutatif
C.
Kejujuran
1.
Pengertian
Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa-apa
yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakan
sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah
kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya
dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.
2.
Hakekat
Kejujuran
Jujur bermakna keselarasan antara berita
dengan kenyataan yang ada. Jadi, kalau suatu berita sesuai dengan keadaan yang
ada, maka dikatakan benar/jujur, tetapi kalau tidak, maka dikatakan dusta.
Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagaimana seorang
yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada batinnya.
Seorang yang berbuat riya’ tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur karena
dia telah menampakkan sesuatu yang berbeda dengan apa yang dia sembunyikan (di
dalam batinnya).
D.
Kecurangan
1.
Pengertian
Kecurangan
Menurut G. Jack Bologna, Robert J.
Lindquist dan Joseph T. Wells. Kecurangan adalah penipuan kriminal yang
bermaksud memberi manfaat keuangan kepada si penipu. Pengertian tersebut menjelaskan
bahwa kriminal bukan digunakan secara ketat dalam arti hukum. Kriminal berarti
setiap tindakan kesalahan yang serius yang dilakukan dengan maksud jahat.
Dengan demikian, meskipun seorang pelaku kecurangan dapat menghindari
penuntutan kriminal secara berhasil, tindakan kriminal mereka tetap
dipertimbangkan. Kecurangan adalah istilah umum, mencakup berbagai ragam alat
yang kecerdikan manusia dapat direncanakan, dilakukan oleh seseorang
individual, untuk memperoleh manfaat terhadap pihak lain dengan penyajian yang
palsu.
2.
Sebab
– Sebab Orang Melakukan Kecurangan
Ø Penyembunyian
(concealment)
Kesempatan tidak terdeteksi. Pelaku
perlu menilai kemungkinan dari deteksi dan hukuman sebagai akibatnya.
Ø Kesempatan/Peluang
(opportunity)
Pelaku perlu berada pada tempat yang
tepat, waktu yang tepat agar dapat mendapatkan keuntungan atas kelemahan khusus
dalam sistem dan juga menghindari deteksi.
Ø Motivasi
(motivation)
Pelaku membutuhkan motivasi untuk
melakukan aktivitas demikian, suatu kebutuhan pribadi seperti ketamakan/kelobaan/kerakusan
dan motivator yang lain.
E.
Pemulihan
Nama Baik
1.
Pengertian
Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang
hidup. Nama baik adalah nama yang tidak
tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik.
Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah
suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
2.
Hakekat
Pemulihan Nama Baik
Pada hakikatnya pemulihan nama baik itu
adalah kesadaran yang disadari oleh manusia karena dia melakukan kesalahan di
dalam hidupnya, bahwa perbuatan yang dia lakukan tersebut tidak sesuai dengan
norma – norma atau aturan – aturan yang ada di negeri ini, selain itu perbuatan
yang menyebabkan hilangnya nama baik seseorang adalah karena perbuatan yang
mereka lakukan itu tidak sesuai dengan aklakul karimah (akhlak yang baik
menurut sifat – sifat Rasulullah SAW).
F.
Pembalasan
1.
Pengertian
Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas
perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan
yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan
disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan
yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan menimbulkan balasan
yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan
mahluk sosial.
2.
Penyebab
Pembalasan
Penyebab tejadinya pembalasan adalah
karena terjadinya tingkat rasa balas dendam karena sakit hati yang terlalu
tinggi, sehingga selalu teringat dan menyebabkan seseorang ingin melakukan
pembalasan.
3.
Contoh
Pembalasan
Dalam suatu pekerjaan adanya rasa saling
kecemburuan antar karyawan yang dimana hal itu secara tidak langsung mengambil
objek yang di kerjakan, maka dari semua itu akan timbul di dalam dirinya yang
hanya mementingkan objek itu sendiri, artinya suatu pembalasan terjadi karena
adanya seorang yang memulai secara curang/licik, maka pihak yang bersangkutan
akan memulai pembalasannya dari apa yang sudah di ambil.
II.
MANUSIA
DAN PANDANGAN HIDUP
A.
Pengertian
Pandangan Hidup & Ideologi
1.
Definisi
Pandangan Hidup
Pandangan Hidup adalah pendapat atau
pertimbagan yanag dijadikan pegangan, pedoman,arahan, petunjuk hidup di dunia.
Pendapat atau pertimbangan itu hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman
sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
2.
Macam
– Macam Pandangan Hidup
o
Pandangan hidup yang berasal dari agama,
yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
o
Pandangan hidup yang
berupa ideology, yaitu disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang
terdapat pada Negara.
o
Pandangan berdasarkan renungan, yaitu
pandangan hidup yang relative kebenarannya.
3.
Definisi
Ideologi
Suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar,
keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang memberikan arah dan
tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.
4.
Sebutkan
& Jelaskan 2 Hak Asasi Manusia
Ø Hak
memperoeh kebebasan
Setiap orang berhak atau bebas melakukan
segala apapun untuk memberikan ide dan gagasan yang memberikan arah dan tujuan
yang hendak dicapai dalam kehidupan sehari-hari
Ø Hak
memperoleh perlindungan sebagai warga Negara
Setiap warga negara memiliki kewajiban
untuk berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia
dari serangan musuh
B.
Cita
– Cita
1.
Pengertian
Cita – Cita
Cita-cita menurut definisi adalah
keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Tidak ada orang
hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup.
Cita-cita itu perasaan hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati.
Cita-cita yang merupakan bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup
manusia, yaitu sesuatu yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha.
2.
Menuliskan
1 Contoh Cita – Cita
Menjadi Dokter, Dokter adalah seseorang
yang mempunyai jasa menyembuhkan pasien atau seseorang yang sedang sakit.
Dokter dapat menyembuhkan penyakit yang diderita pasien.
C.
Kebajikan
1.
Pengertian
Kebajikan
Kebijakan adalah rangkaian konsep dan
asas yang menjadi pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan, dan cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada
pemerintahan, organisasi dan kelompok sektor swasta, serta individu. Kebijakan
berbeda dengan peraturan dan hukum. Jika hukum dapat memaksakan atau melarang
suatu perilaku (misalnya suatu hukum yang mengharuskan pembayaran pajak
penghasilan), kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang paling mungkin
memperoleh hasil yang diinginkan.
2.
Factor
– Factor Yang Menentukan Tingkah Laku Seseorang
A). Faktor Internal
Tingkah laku manusia adalah corak
kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam dirinya.
Faktor-faktor intern yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan, jenis
kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan intelegensia. Faktor-faktor
tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci seperti di bawah ini.
1) Jenis Ras/ Keturunan
Setiap ras yang ada di dunia
memperlihatkan tingkah laku yang khas. Tingkah laku khas ini berbeda pada
setiap ras, karena memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri perilaku ras Negroid
antara lain bertemperamen keras, tahan menderita, menonjol dalam kegiatan olah
raga.
2) Jenis Kelamin
Perbedaan perilaku berdasarkan jenis
kelamin antara lain cara berpakaian, melakukan pekerjaan sehari-hari, dan
pembagian tugas pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkikan karena faktor
hormonal, struktur fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita seringkali
berperilaku berdasarkan perasaan, sedangkan orang laki-laki cenderug
berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.
3) Sifat Fisik
Kretschmer Sheldon membuat tipologi
perilaku seseorang berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya, orang yang pendek,
bulat, gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan ciri demikian
dikatakan senang bergaul, humoris, ramah dan banyak teman
4) Kepribadian
Kepribadian adalah segala corak
kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi
serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang datang dari dalam
dirinya maupun dari lingkungannya, sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan
suatu kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu.
5) Intelegensia
Intelegensia adalah keseluruhan
kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif.
Bertitik tolak dari pengertian tersebut, tingkah laku individu sangat
dipengaruhi oleh intelegensia.
6) Bakat
Bakat adalah suatu kondisi pada
seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu
kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya berupa kemampuan
memainkan musik, melukis, olah raga, dan sebagainya
B). Faktor Eksternal
1) Pendidikan
Inti dari kegiatan pendidikan adalah
proses belajar mengajar. Hasil dari proses belajar mengajar adalah seperangkat
perubahan perilaku. Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya
terhadap perilaku seseorang.
2) Agama
Agama akan menjadikan individu
bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang
diyakininya.
3) Kebudayaan
Kebudayaan diartikan sebagai kesenian,
adat istiadat atau peradaban manusia. Tingkah laku seseorang dalam kebudayaan
tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan lainnya, misalnya
tingkah laku orang Jawa dengan tingkah laku orang Papua.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang
ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.
Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku individu karena
lingkungan itu dapat merupakan lawan atau tantangan bagi individu untuk
mengatasinya.
5) Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi seseorang akan
menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu,
sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku seseorang.
D.
Usaha
/ Perjuangan
1.
Pengertian
Usaha
Kegiatan dengan mengerahkan tenaga,
pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan,
prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu: bermacam-macam telah
ditempuhnya untuk mencukupi kebutuhan hidup
2.
Langkah
– Langkah Berpandangan Hidup yang baik
Mengenal
Mengenal ini merupakan suatu kodrat bagi
manusia yaitu merupakan tahap pertama dan setiap aktivitas hidupnya yang dalam
hal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa
setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup.
Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup
yang baik adalah mengerti. Mengerti di sini dimaksudkan mengerti terhadap
pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita berpandangan pada
Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti
apa Pancasila dan bagairnana mengatur kehidupan bernegara.
Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti
pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati
pandangan hidup kita memperoleh ganibaran yang tepat danbenar mengenai
pandangan hidup itu sendiri.
Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan
validitasnya, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dan segi kemasyarakatan
maupun bernegara dan dan kehidupan di akherat, kita menyakini pandangan hidup
yang telah kita hayati itu. Meyakini memerupakan suatu hal untuk cenderung
memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
Mengabdi
Pengabdian merupakan snatu hal yang
penting dalani menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan
diterima baik oleh dirinya lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita
akan merasakan manfaatnya. Sedang perwujudan manfaat mengabdi ini dapat
dirasakan oleh prihadi kita sendiri.
Mengamankan
Proses mengamankan mi merupakan langkah
terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah
sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan. Langkah yang terakhir ini
merupakan langkah yang terberat dan benar-benarmembutuhkan iman yang teguh dan
kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tetap tegaknya pandangan
hidup itu.
III.
MANUSIA
DAN TANGGUNG JAWAB
A.
Pengertian
Tanggung Jawab
Pengertian tanggung jawab dalam Kamus
Umum Bahasa Besar Indonesia adalah keadaan dimana wajib menanggung segala
sesuatu, sehingga berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala
sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
B.
Jenis
– Jenis Tanggung Jawab & Contohnya
Ø Tanggung
jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini
bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisa kehidupannya manusia
mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan.
Ø Tanggung
jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam
mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Ø Tanggung
jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil.
Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain
yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab
kepada keluarga.
Ø Tanggung
jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup
tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial.
Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia
lain.
C.
Pengertian
Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang
berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta
kasih , kasih sayang, hormat,atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan
ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjawab. Apabila orang
bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan. Hal itu berarti mengabdi
kepada keluarga.
D.
Macam
– Macam Pengabdian
o
Pengabdian terhadap Tuhan yang Maha Esa
Yaitu penyerahan diri secara penuh
terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawabnya yang juga diikuti
oleh pengorbanan. Contoh: Umat Islam melaksanakan shalat lima waktu dalam
sehari, melakukan zakat, melaksanakan kurban dan sebagainya, itu semua tidak
lain adalah untuk pengabdian kepada Tuhan yang Maha Esa.
o
Pengabdian kepada masyarakat
Ini timbul karena manusia dibesarkan dan
hidup dalam masyarakat, sehingga sebagai perwujudan tanggung jawabnya kemudian
melakukan pengabdian juga pengorbanan. Contoh: Seorang mahasiswa yang telah
lulus, kemudian berusaha memajukan pendidikan di desanya dengan mendirikan
sekolah, walaupun tanpa imbalan apapun, ia lakukan demi kemajuan desanya.
o
Pengabdian kepada raja
Yaitu suatu penyerahan diri secara
ikhlas kepada rajanya, karena dianggap yang melindunginya, walaupun sekarang
jarang terjadi. Contoh: Seorang gadis dengan suka rela dijadikan selir oleh
rajanya.
o
Pengabdian kepada Negara
Timbul karena seseorang merasa ikut
bertanggung jawab terhadap kelestarian (kelangsungan) negara dan demi persatuan
kesatuan bangsa. Contoh: Dalam usaha merebut kembali Irian Barat dari penjajah
Belanda, banyak pemuda yang mendaftarkan diri menjadi sukarelawan.
o
Pengabdian kepada harta
Ini terjadi karena seseorang memandang
bahwa harta yang menghidupinya, sehingga tindakan- tindakannya semata- mata
demi harta. Kadang- kadang ia tanpa menyadari justru mengorbankan dirinya untuk
mempertahankan hartanya, yang akhirnya tidak dapat menikmati hartanya.
o
Pengabdian kepada keluarga
Ini timbul karena keinginan untuk
membahagiakan keluarga dengan terpenuhinya kebutuhan secara lahir dan batin
secara layak.
E.
Contoh
Pengabdian Dalam Kehidupan Sehari – Hari
Seorang guru rela mengajar
berpuluh-pulah tahun dengan jarak tempuh berkilo-kilo meter dari tempat
tingganya ke sekolahnya ia berangkat dari rumahnya dengan mengendarai sepeda,
demi tanggung jawab dia kepada murid-muridnya dan pengabdiannya sebagai
pengaja, walaupun apa yang talah dilakukan tidak sebanding dengan yang ia dapat
selama ini.
F.
Pengertian
Pengorbanan
Pengorbanan adalah pemberian yang
didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa
pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
G.
Macam
– Macam Pengorbanan
o
Pengorbanan terhadap keluarga
o
Pengorbanan terhadap bangsa
H.
Akibat
Dari Pengorbanan
Hidup dalam bermasyarakat akan tenan
karena kita akan saling tolong menolong satu dengan yang lainya tanpa
mengharapkan imbalan dengan iklas
I.
Contoh
Pengorbanan
Seorang ibu rela mengesampingkan
keinginannya dalam membeli sesuatu untuk dirinya sendiri, demi membeli
kebutuhan anak-anaknya, meskipun hanya keinginan kecil, seorang ibu
mengorbankan waktu istirahatnya untuk menjaga anaknya.